[kembali]
1. Memahami
konsep dan prinsip kerja rangkaian LVDT.
2. Membuat
rangkaian sederhana yang dapat berguna bagi kehidupan sehari-hari.
3. Menggabungkan
sensor LVDT dengan komponen elektronika lainnya untuk aplikasi sederhana.
2. Komponen
[kembali]
1. Resistor
7. Relay
3. Dasar Teori
[kembali]
Sesuai dengan namanya, sensor
linear variable differential transformers (LVDT) merupakan sensor yang
berfungsi untuk membaca tekanan melalui pergerakan garis lurus atau pergeseran
inti magnet secara linear. Cara kerja sensor lvdt yaitu berdasarkan
prinsip variable industri, adanya perubahan tekanan yang menyebabkan pergeseran
inti magnet yang berada pada kumparan LVDT
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan dan Kekurangan
Berikut ini adalah kelebihan serta kekurangan LVDT :
Kelebihan:
1.
Padat dan kuat, sehingga dapat digunakan pada
peralatan yang berat.
2.
System operasi tanpa gesekan antara aramature dan
transformer sehingga cocok untuk pengujian material.
3.
Sensitif, sehingga dapat mendeteksi sedikit saja
perubahan.
4.
Mampu menanganai input yang berlebih
5.
Dapat digunakan pada lingkungan yang bervariasi.
6.
Output mutlak
Kekurangan:
1.
LVDT baru bekerja jika ada kontak antara armature dan
transformer.
2.
Pengukuran dinamis dibatasi tidak lebih dari 1/10 dari
LVDT resonansi frekuensi. Di beberapa kasus, hasilnya lebih dari
2 kHz.
Sensor linear
variabel diferential transformer (LVDT) merupakan sensor yang dapat
membaca tekanan atau perubahan melalui pergerakan atau perubahan posisi inti
magnet. Prinsip ini pertama kali digunakan pada tahun 1940-an. Pada saat ini
LVDT digunakan sebagai sensor jarak, sensor sudut, dan sensor manik lainnya.
Namun saat ini lebih sering digunakan sebagai sensor jarak.
APLIKASI
LVDT
·
Sensor pepindahan ; extensometers, temperature
transducers, butterfly valve control, servo valve displacement sensing
·
Penyimpangan cahaya, tali atau bunyi ; load
cells, force transducers, pressure transducers
·
Variasi ketebalan pada work pieces ; dimensi
gages, ketebalan dan profil yang terukur, pemilihan ukuran dari produk.
·
Level fluida ; level fluida dan
pengukuran aliran fluida, sensor diletakkan pada silinder hidrolik.
·
Kecepatan dan percepatan ; Automatisasi pada
keadaan yang tak menentu.
Salah satu contoh pengaplikasian sensor LVDT dalam
kehidupan :
Gambar 2. Contoh pengaplikasian sensor LVDT pada tangki air
Prinsip Kerja :
Sensor LVDT digunakan untuk mengontrol level air dalam
tangki. Ketika level air
rendah, inti bergerak menuju kumparan yang lebih
rendah dan outputnya akan lebih besar
daripada
kumparan yang lebih atas.
Grafik respon :
Grafik respon :
Gambar 3. Grafik respon sensor LVDT
4. Cara Kerja
[kembali]
Prinsip kerja rangkaian diatas cukup sederhana, sensor
LVDT diwakili oleh dua buah Button yang apabila belum disentuh air, lampu akan
menyala dan sebaliknya apabila sudah mencapai batas, lampu akan redup
yang artinya air sudah terisi penuh, ketika lampu meredup dan mati maka motor
pun akan terhenti.
Cara kerjanya ialah ketika ada arus yang mengalir dari
baterai 12V menuju kaki emiter Q4, R4, R1 dan button bawah, apabila button
bawah tidak tersambung maka tidak akan ada arus yang mengali menuju R2 dan
basis Q1, namun apabila button bawah tersambung maka arus akan mengalir menuju
R2 dan basis Q1, lalu arus pada R4 akan menuju R3 dan kolektor Q1 karena adanya
arus pada basis Q1 maka arus pada basis dan kolektor Q1 Akan menngalir menuju
emiter Q1 lalu menuju ground dan arus pada R3 akan menuju kolektor Q2, R7, R5
dan basis Q3. Kemudian arus yg mengalir menuju emiter Q4 akan
mengalir menuju basis Q4 dan R6 lalu kolektor Q3 karenna adanya arus pada basis
Q3 maka arus yang berada pada kolektor dan basis Q3 akan mengalir menuju emiter
Q3 dan menuju ground. Karena ada arus pada basis Q4 maka arus yang berada
pada emiter Q4 akan mengalir menuju kolektor Q4. Arus dari R7 dan kolektor Q4
akan menuju relay sehingga relay ON dan lampu serta motor menyala. Arus
yang tadinya melalui R1 akan menuju botton atas ketika button atas tidak
tersambung maka tidak ada arus yang mengalir menuju basis Q2 sehingga arus pada
kolektor Q2 terhenti, namun ketika button Q2 tersambung maka arus akan mengalir
menuju basis Q2 sehingga arus pada kolektor dan basis Q2 akan menuju
emiter Q2 dan menuju groun. Karena adnya arus yang melalui emiter Q2 maka
arus yg mengalir pada R7 akan melemah dan arus yg menuju ke relay tidak cukup
sehingga relay akan OFF dan lampu serta motor mati.
Ketika
Button (batas bawah) dihubungkan dan Button (batas atas) terputus, lampu masih
menyala karena adanya arus positif yang masih bisa melewati transistor sehingga
arus mengalir ke relay dan mengaktifkan relay. namun ketika kedua Button
dihubungkan, lampu akan redup karena adanya arus negatif yang jika di tambah
dengan arus positif pada R3 tadi maka akan bernilai 0 dan arus tidak bisa
melewati resistor sehingga tidak mencapai relay, dan lampu redup.
5. Bentuk Rangkaian
[kembali]
a. Sebelum rangkaian dijalankan :
Gambar 4. Rangkaian sebelum dijalankan
b. Setelah dijalankan, hanya batas bawah yang tersambung :
Gambar 5. Rangkaian dijalankan dan hanya batas bawah yang tersambung
c. Setelah dijalankan, batas bawah dan batas atas tersambung :
Gambar 6. Rangkaian dijalankan, batas bawah dan atas tersambung
6. Video
[kembali]
7. Link Download
[kembali]
Download Materi KLIK DI SINI
Download Rangkaian Simulasi KLIK DI SINI
Download Video Simulasi KLIK DI SINI
Download Data Sheet KILIK DI SINI
Download HTML KLIK DI SINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar