1. Memahami karakteristik sensor cahaya
(Phototransistor)
2. Membuat rangkaian dari sensor cahaya (Phototransistor)
2. Membuat rangkaian dari sensor cahaya (Phototransistor)
2. Dasar Teori [Kembali]
Phototransistors
adalah perangkat photojunction mirip dengan transistor kecuali bahwa sinyal
yang diperkuat adalah pasangan muatan yang dihasilkan oleh input optik. Seperti
halnya transistor, phototransistors dapat memiliki gain tinggi. Fototransistor dapat dibuat pada silikon menggunakan junction p-dan n-type atau dapat menjadi
heterostructures. Gambar 56.8 menunjukkan sketsa struktur phototransistor
bipolar sederhana, yang pada dasarnya sama dengan transistor bipolar sederhana.
Perbedaan utama adalah persimpangan basis-kolektor yang lebih besar, yang
merupakan daerah peka cahaya. Hal ini menghasilkan kapasitansi junction yang
lebih besar dan, meskipun perangkat memiliki gain, kapasitansi memberikan respon
frekuensi phototransistors lebih rendah daripada dioda.
GAMBAR 56.8 Representasi skematik dari
phototransistor bipolar sederhana.
Perhatikan bahwa phototransistor memiliki titik p-n yang besar
wilayah yang merupakan bagian fotosensitif dari perangkat
Perhatikan bahwa phototransistor memiliki titik p-n yang besar
wilayah yang merupakan bagian fotosensitif dari perangkat
Menggunakan teknologi transistor film
tipis (TFT) yang dikembangkan untuk display panel datar, array besar
phototransistors dapat dibuat pada silikon amorphous untuk membentuk
perangkat pencitraan yang dapat digunakan di tempat teknologi pencitraan lain
seperti tabung vidicon atau bahkan film. Contohnya adalah detektor luas
(ratusan sentimeter persegi) yang diselidiki untuk digunakan dalam radiografi
medis dengan menggabungkan susunan TFT dengan layar fosfor radiografi [4] atau
digabungkan ke film semikonduktor [5].
Struktur Phototransistor
Photo Transistor dirancang khusus untuk aplikasi pendeteksian cahaya
sehingga memiliki Wilayah Basis dan Kolektor yang lebih besar dibanding dengan
Transistor normal umumnya. Bahan Dasar Photo Transistor pada awalnya terbuat
dari bahan semikonduktor seperti Silikon dan Germanium yang membentuk struktur
Homo-junction.
Namun seiring dengan perkembangannya, Photo Transistor saat ini lebih
banyak menggunakan bahan semikonduktor seperti Galium Arsenide yang tergolong
dalam kelompok Semikonduktor III-V sehingga membentuk struktur Hetero-junction
yang memberikan efisiensi konversi lebih tinggi. Yang dimaksud dengan
Hetero-junction atau Heterostructure adalah Struktur yang menggunakan bahan
yang berbeda pada kedua sisi persimpangan PN.
Photo Transistor pada umumnya dikemas dalam bentuk
transparan pada area dimana Photo Transistor tersebut menerima cahaya.
Bentuk dan Simbol Phototransistor
Photo Transistor pada umumnya dikemas
dalam bentuk transparan pada area dimana Photo Transistor tersebut menerima
cahaya. Berikut ini adalah bentuk dan simbol Photo Transistor
(Transistor Foto).
Prinsip Kerja Photo Transistor
Cara kerja Photo
Transistor atau Transistor Foto hampir sama dengan Transistor normal pada
umumnya, dimana arus pada Basis Transistor dikalikan untuk memberikan arus pada
Kolektor. Namun khusus untuk Photo Transistor, arus Basis dikendalikan oleh
jumlah cahaya atau inframerah yang diterimanya. Oleh karena itu, pada umumnya
secara fisik Photo Transistor hanya memiliki dua kaki yaitu Kolektor dan Emitor
sedangkan terminal Basisnya berbentuk lensa yang berfungsi sebagai sensor
pendeteksi cahaya.
Pada prinsipnya, apabila Terminal Basis pada
Photo Transistor menerima intensitas cahaya yang tinggi, maka arus yang
mengalir dari Kolektor ke Emitor akan semakin besar. untuk lebih jelaskan,
lihat di pembuaatan simulasi rangkaian sederhana dibawah.
Kelebihan dan Kelemahan Phototransistor
Meskipun
Phototransistor memiliki berbagai kelebihan, namun bukan juga tanpa kelemahan. Berikut
ini adalah beberapa Kelebihan dan kelemahan Phototransistor :
Kelebihan Phototransistor
1. Photo Transistor menghasilkan arus yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan Photo Diode.2. Photo Transistor relatif lebih murah, lebih sederhana dan lebih kecil sehingga mudah untuk diintegrasikan ke berbagai rangkaian elektronika.
3. Photo Transistor memiliki respon yang cepat dan mampu menghasilkan Output yang hampir mendekati instan.
4. Photo Transistor dapat menghasilkan Tegangan, sedangkan Photoresistor tidak bisa.
Kelemahan Phototransistor
1. Phototransistor yang terbuat dari Silikon tidak dapat menangani tegangan yang melebihi 1000Volt2. Phototransistor sangat rentan terhadap lonjakan listrik yang mendadak (electric surge).
3. Phototransistor tidak memungkin elektron bergerak sebebas perangkat lainnya (contoh: Tabung Elektron).
3. Alat dan Bahan [Kembali]
1. Phototransistor
2. Resistor
3. Catu daya
4. LED
5. AVO meter
6. Sumber Cahaya
2. Resistor
3. Catu daya
4. LED
5. AVO meter
6. Sumber Cahaya
4. Rangkaian Simulasi [Kembali]
Rangkaian Simulasi Phototransistor Sederhana
Ketika Transistor mengalami OFF (tidak mendapatkan cahaya)
Ketika Phototransistor mengalami ON (mendapatkan cahaya)
5. Video [Kembali]
6. Link Download [Kembali]
Download Materi klik di sini
Download Video klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar